Anemia pada kehamilan adalah dimana suatu kondosi HB dalam darah kurang dari 11mmg%. Penderita Anemia biasanya tampak lebih pucat pasif kelopak bagian mata dalam dan telapak tangan pucat, cepat lelah, lemah dan lesu itu beberapa tanda ibu hamil menderita kurang darah atau juga disebut dengan Anemia.

Sel-sel darah merah kekurangan unsur Hemoglobin. Anemia ringan terkadang tidak bergejala akan tetapi tetaplah di waspadai dengan pemeriksaan rutin mulai sejak awal masa kehamilan harus tetap di lakukan untuk mendeteksi diri adanya Anemia.

Di Indonesia kasus ibu hamil Anemia mencapai 70%. Pada ibu hamil, Anemia sering di sebabkan oleh faktor kekurangan zat besi. Anemia yang berat bisa menggangu jantung ibu hamil juga.

Kondisi Anemia sangat berpengaruh pada perkembangan dan keselamatan ibu dan janin juga. Anemia karna kekurangan zat besi bisa di atasi dengan pemberian pil zat besi atau pil penambah zat besi lainnya ( Resep Dokter ). Anemia pada kehamilan sangat berefek buruk masa kehamilan . Selain kurang baiknya juga pada janin, pasokan pada janin kurang dari normal. Selain itu gangguan Plasenta dan pendarahan serta masa persalinan sering kali terjadi pada ibu hamil yang Anemia .

Apabila ibu hamil sering mengalami Anemia maka janin akan kekurangan Asupan oksigen dan hal ini sangat berbahaya bagi janin serta bisa mengakibatkan keguguran.

Dalam ilmu kedokteran, untuk menghindari dari  resiko penyakit pada masa kehamilan bergantung pada seberapa parah penyakit yang di alami oleh pasien.
Sebenarnya resiko gangguan karena kehamilan yang di sebabkan dengan kondisi Anemia tidak perlu di khawatirkan akan tetapi anda tetap harus waspada. 

Mempersiapkan diri pada masa kehamilan serta mempelajari segala bentuk resiko, dan paling utama adalah menjaga kbersihan diri  luar dan dalam. Insya Allah jika kita menaruh perhatian pada kesehatan kita sendiri, pola hidup teratur dan gizi yang seimbang. Maka resiko gangguan penyakit pada kehamilan akan terhidar.
As ( 00068 KBH )